Dina Sanichar : Bocah yang Diasuh dan Dibesarkan Serigala di India

Dina Sanichar : Bocah yang Diasuh dan Dibesarkan Serigala di India

Hutan belantara Uttar Pradesh di India menyimpan sebuah kisah misterius mengenai keberadaan seorang anak yang tumbuh bersama kawanan serigala, jauh dari peradaban. Dialah Dina Sanichar bocah laki-laki yang dibesarkan oleh kawanan serigala di hutan Uttar Pradesh, India.

Berikut awal ditemukan dina sanichar, bocah yang diasuh dan dibesarkan Serigala :

🔻AWAL MULA PEMBURU MENEMUKAN DINA SANICHAR

pada Februari 1867 silam, sekelompok pemburu melakukan perjalanan untuk mencari mangsa di hutan di distrik Bulandshahr, Uttar Pradesh, India. Saat memasuki kawasan terbuka di tengah hutan, para pemburu melihat ada pintu masuk gua–

Mereka lantas perlahan-lahan mendekati gua tersebut sembari tetap waspada utk berjaga-jaga. Para pemburu lalu melihat ada sosok serigala atau binatang buas yg bersembunyi di dalam gua. Namun, di luar dugaan, mereka ternyata bertemu seorang anak laki-laki sekitar umur 6 tahun–

dengan perilaku mirip serigala. Setelah diamat-amati, para pemburu mendapati perilaku bocah itu tidak sama dengan anak seumuran tersebut pada umumnya. anak laki-laki tersebut kemudian dibawa ke Panti Asuhan Misi Sikandra di Kota Agra, India untuk diasuh lebih layak.

Para misionaris di panti tersebut kemudian memberi nama anak laki-laki tersebut sebagai Dina Sanichar. Dalam bahasa Hindi "Dina Sanichar" memiliki arti hari Sabtu karena Dina tiba di panti asuhan dan ditemukan di gua pada hari Sabtu.

🔻DINA SANICHAR MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERADABAN

Namun, jurang pemisah antara perilaku manusia dan naluri binatang ternyata terlalu lebar untuk diatasi seorang Dina Sanichar. Selama tinggal di panti asuhan, Dina Sanichar diberi nama kedua alias julukan "Si Anak Serigala".

Para misionaris menganggap nama itu cocok untuknya karena mereka percaya bahwa bocah tersebut dibesarkan oleh kawanan binatang buas. Selain itu, para misionaris percaya Dina tidak pernah mengalami kontak dengan manusia seumur hidupnya.

Menurut cerita mereka, perilaku Dina lebih menyerupai perilaku hewan daripada seorang manusia. Dina berjalan dengan kedua tangan dan kakinya. Ia juga kesulitan berdiri atau berjalan dengan dua kaki laiknya manusia.

Dina sehari-hari hanya makan daging mentah dan gemar menggerogoti tulang untuk mengasah giginya. Untuk berkomunikasi, sangat kesulitan karena Si Anak Serigala tidak pernah berbicara dalam bahasa yang sama dengan misionaris atau menggunakan bahasa isyarat.

Setiap kali ingin mengekspresikan dirinya, Dina akan menggeram atau melolong seperti serigala. Meskipun akhirnya bisa belajar memahami bahasa para misionaris, sepanjang hidupnya Dina tidak pernah belajar berbicara dalam bahasa manusia.

Namun, semakin lama ia tinggal di panti asuhan, nalurinya untuk mengembangkan sifat dan cara hidup seperti manusia secara perlahan mulai tumbuh. Ia bisa berdiri tegak, berjalan, dan juga mulai berpakaian.

Sayangnya, Dina juga ikut arus menjadi perokok berat, karena mewarisi kebiasaan para misionaris yang merawatnya.  Kisah Dina Sanichar yang dikenal dibesarkan kawanan serigala akhirnya berakhir pada 1895. Dina menderita tuberkulosis dan meninggal dunia di usia 35 tahun.